Jakarta– Suara Ekonomi Tahun telah berganti, bulan telah berlalu, dan perjalanan pun terus berlanjut. Awal tahun 2020 menjadi musim yang akan selalu dikenang oleh masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, sejak sebelum hingga sesudah tahun baru, hampir seluruh wilayah Indonesia diguyur hujan. Hujan tidak selamanya bisa di prediksi. Kita harus menjaga tubuh
Resensi Hujan Bulan Juni Resensi buku novel Hujan Bulan Juni Judul Hujan Bulan Juni Penulis Sapardi Djoko Damono Penerbit Gramedia Pustaka Utama Sinopsis Sosok sarwono adalah dosen muda yang mengajar Antropolog yang pandai dalam membuat bait puisi. Dia memiliki hubungan dengan pinkan yang merupakan dosen muda Prodi Jepang. Mereka sudah kenal sejak lama, apalagi sarwono adalah teman dari kaka Pinkan , Toar. Banyak Rintangan hidup yang harus mereka hadapi . Mereka memiliki latar belakang kehidupan yang berbeda baik kota, suku, budaya bahkan agama. Sarwono adalah keturunan jawa asli yang sejak kecil sudah tinggal dan hidup disolo . Sedangkan Pinkan adalah campuran Jawa dengan Manado . Karena perbedaan diantara mereka, keluarga Pinkan tidak merestui hubungan mereka. Permasalahan tentang agama ini dicuatkan oleh keluarga besar Pinkan yang di menado. Keluarga Pinkan yang selalu berharap Pinkan tidak melanjutkan hubungannya dengan Sarwono. Harapan keluarga besar Pinkan adalah Dia menikah dengan dosen muda yang juga berhubungan baik dengan pinkan. Hubungan Pinkan dan Sarwono juga mendapat berbagai halangan . Ketika Pinkan mendapatkan Beasiswa ke Jepang Sarwono merasa kehilangan. Ketakutannya ukan kerena meragukan cinta Pinkan, namun pada kehidupan dan orang yang ada di Jepang yaitu santoloyo katsuo. Katsuo adalah dosen Jepang yang pernah kuliah di UI, tempat Sarwono dan Pinkan mengajar sekarang. Dan selama di Indonesia , Katsuo sangat dekat dengan Pinkan. Berita Sarwono sakit telah sampai pada Pinkan yang saat itu sudah berada di Jakarta dan langsung ke Solo untuk menemui Sarwono. Ibu Sarwono memberikan Pinkan koran dan dibukanya terdapat tiga bait sajak pendek disudut halamannya. Kelebihan dan kekurangan Cover dari novel ini sangat menarik dengan efek tulisan yang basah karena terkena tetesan hujan . Banyak kalimat yang terbaca seperti sebuah syair dalam setiap percakapan. Menambah pengetahuan pembaca mengenai berbagai macam kebudayaan . Banyak informasi mengenai kehidupan yang terjadi di Universitas. Kekurangan dari novel ini adalah gaya bahasa yang digunakan sulit untuk dipahami secara langsung dan alur ceritanya sulit ditebak. Serta kisah cinta Sarwono dan Pinkan belum berakhir akankah sampai pernikahan atau tidak. Kesimpulan Novel yang berjudul Hujan Bulan Juni yang merupakan karya Sapardi Djoko Damono ini menceritakan tentang kisah cinta dua dosen yaitu Sarwono dan Pinkan. Namun hubungan mereka belum sampai ke jenjang pernikahan kerana perbedaan diantara mereka terutama dalam hal agama.. Novel ini memiliki nilai-nilai moral yang sangat tinggi, mengajarkan untuk saling toleransi terhadap perbedaan agama, budaya serta kesetiaan cinta sepasang kekasih Postingan populer dari blog ini Contoh Soal Sosiologi lengkap dengan pembahasannya Contoh Soal Sosiologi 1 . Dalam acara penggalangan dana untuk bantuan bencana alam, banyak terkumpul sumbangan yang diberikan para undangan sesuai kemampuan masing-masing. Suasana dalam acara tersebut menunjukan bentuk iteraksi sosial bersifat... a . Akomodatif b . Disosiatif c . Integratif d . Asimilatif e . Asosiatif Jawab E Asosiatif Bentuk interaksi yang mengarah pada persatuan 2 . Keretakan hubungan antartetangga berakhir setelah mereka mendatangani kesepakatan atas batas tanah yang mereka sengketakan disaksikan ketua RT. Masing-masing pihak menyadari kekeliruannya,sehingga bisa saling memaafkan. Bentuk akomodasi pada ilustrasi tersebut adalah.. a . Mediasi b . Konsiliasi c . Toleransi d . Arbitrasi e . Kompromi Jawab ; D Arbitrasi merupakan bentuk akomodasi yang melibatkan pihak ketiga dengan posisi yang lebih tinggi dari pihak yang bertikai, sehingga keputusan yang diambil bersifat mengikat. Adanya peran RT menunjukan proses arbitrasi Resensi Novel Bila Esok Ayah Tiada
Kemudian teks yang baik masih ditulis dalam bentuk prosa seperti novel terlebih dahulu sebelum dijadikan skenario film. Salah satu novel yang berhasil menyentuh hati masyarakat adalah berjudul Hujan karya dari Tere Liye. Resensi. Novel dengan judul Hujan ini, mengisahkan tetang cinta, persahabatan, dilema, dan perpecahan.
Tentang Juni Lalu Tentang Hanin dan Karsa yang selalu apa-apa berdua. Dan tentang perasaan yang bingung harus dilanjutkan seperti apa. "Kau bagaimana?” "Apa?” "Suka Diana?” Karsa tertawa. Mengacak-acak rambut Hanin yang basah meskipun tadi tertutup helm. Ditepuknya kepala Hanin dua kali. "Aku menyukainya. Menyukai dia sebagai teman, tidak boleh diartikan berlebihan. Diana baik, Nin. Tidak ada alasan untuk aku tidak menyukainya. Tapi, hanya teman. Perasaanku tidak boleh disalahartikan.” viewsOngoing Kedai Juni & Juli Juni dan Juli adalah sepasang anak kembar yang berbeda jenis kelamin. Mereka bersepakat membuka usaha sebuah kedai makanan. Nenek mereka, Zalma adalah seorang pengusaha makanan terkenal di zamannya, diketahui memiliki sebuah resep bakmi yang sangat terkenal namun dirahasiakan. Juni dan Juli berusaha memiliki dan mempelajari resep tersebut. Ternyata resep tersebut saat ini dimiliki oleh Dimas Kusuma, seorang pengusaha makanan terkenal di Indonesia yang mendapatkan resep tersebut dari ayahnya, Cahyo Kusuma yang pernah menikahi Zalma sebelum akhirnya bercerai karena perselingkuhan Cahyo dengan wanita lain. Setelah melihat niat dan tekad dari Juni dan Juli, Zalma akhirnya mengajarkan resep itu kepada mereka. Akhirnya, Juni dan Juli membuka kedai makanan dengan resep sang nenek yang menjadi andalannya. Bakmi buatan Juni dan Juli mulai menemukan pelanggan sampai ada seorang food blogger yang merekam kedai tersebut dan menayangkan di akun Youtube channelnya sehingga menjadi viral sampai akhirnya diketahui oleh keluarga Kusuma. Bagaimana reaksi keluarga Kusuma setelah mengetahui hal itu? Bagaimana pula nasib Kedai Juni & Juli beserta resep Zalma? Apakah resep itu juga ada hubungan dengan pembunuhan-pembunuhan yang terjadi? viewsCompleted Gerimis Bulan Desember Bridgia Gantari, 22 tahun, seorang pramugari maskapai nasional yang sibuk. Dia bisa terbang berhari-hari dan jarang pulang. Bridgia alias Brie adalah seorang gadis yang pendiam kendati batinnya ceriwis dan suka memberontak. Dia gadis mandiri, tidak manja, dan tidak percaya CINTA. Brie tak suka dimanja dan memanjakan. Dia dingin dan judes pada lawan jenisnya. Hingga pada suatu hari perjodohan menyapa harinya yang sibuk. Btara Wisnu Adikara, sang calon suami. Lelaki yang tampilannya ala lelaki baik-baik, ternyata seorang yang dingin, judes, cuek. Perlahan perwira muda TNI AD ini menarik hati dan perhatian Brie. Bagaimana keputusannya? Bagaimana pemberontakannya? Benarkah perjodohan ini menjadi lika-liku baru bagi hidupnya? Bagaimana dia mempertahankan kariernya di penerbangan? viewsCompleted Misteri Bulan Agil adalah pria pintar, sayangnya predikat Cum Laude yang dimiliki tak membantunya mendapatkan pekerjaan. Kemiskinan yang menjeratnya membuat pria itu mau bunuh diri. Akan tetapi seorang gadis menyelamatkannya. Gadis yang bernama Bulan itu memberinya ciuman lembut dan menuntut. “Hush, stop!” Tangan Bulan mengusap wajah Agil dan berhenti di bibir lelaki itu, perlahan tangannya membelainya lembut lalu menempelkan bibirnya pasrah di mulut Agil yang reflek melumatnya dengan gugup. Wangi melati membuat kesadaran Agil terhenti beberapa waktu. Dia memeluk perempuan itu erat. Tetapi pria itu kecewa, setelah tahu, gadis itu adalah arwah gentayangan dan memintanya untuk mengungkap siapa pembunuhnya. viewsCompleted Pelangi Setelah Hujan Jika pernah terjadi suatu hal yang buruk dalam hidup seakan akan menghancurkan segala mimpi, namun ingatlah satu hal awal yang buruk belum tentu berakhir dengan suatu yang buruk pula. . . . . Berawal dari tragedi satu malam yang sangat mengerikan bagi seorang perempuan bernama Vina. Bagaimana tidak?karena tragedi itu,masa depannya hancur lalu kehilangan orang yang ia sayangi untuk selama lama nya. Bagaimana Vina melanjutkan hidupnya? viewsCompleted Sketsa Hujan Hujan pertama di pembuka Oktober sore itu, ternyata tidak hanya meninggalkan genangan dan sisa sampah yang berserakan. Tetapi juga kenangan mendalam dan sebuah hati yang terserak tak karuan. Sejak sore itu, lepas hujan pertama itu, hati sejoli sahabat berlain jenis itu tidak lagi sama. Ada hati yang dipenuhi bunga-bunga dan secercah mimpi untuk bersama, tapi ada satu hati lagi yang menyimpan sebongkah teka-teki, juga rasa takut kehilangan yang begitu tinggi. Hujan pertama kala itu adalah awal dari segenap rindu, benci, luka, dan hal lain yang tak sempat terselesaikan. Aksara Sendja Nirmala dan Bimasena Langit Permana adalah dua hati yang terbentuk dari sketsa luka dan hujan yang sama. Akankah keduanya bisa kembali melewati hujan bersama lagi tanpa adanya luka dan kecewa? viewsOngoing Di Balik Hujan Hari ini, adalah hari yang sangat mengharukan. Dimana, tepat ketika tetesan air hujan mulai turun, aku di lahirkan ke dunia ini. Tangis bahagia memecah keheningan malam. Semua orang menyambut hangat kedatanganku. Namun, di setiap pertemuan, pasti ada perpisahan. Ayahku mengalami penyakit yang sangat serius pada saat itu. Tepat setelah Ayah mencium keningku yang mungil, ia pun menghembuskan nafas terakhirnya. viewsOn-hold Menunggu Bulan Berkisah tentang seorang tuan muda yang bernama Rayi jatuh cinta pada Raya, putri pembantunya. Raya yang masih belia tak menyadari perhatian yang diberikan Rayi padanya. Ia masih menjaga jarak tidak berani berharap banyak. Hingga suatu hari ibu Rayi berniat menjodohkan dengan putri cantik dari keluarga kaya yang bernama Hanum. Wanita itu sangat mengharapkan menantu yang baik yang jelas bibit, bebet, dan bobotnya yang kelak memberikan cucu dari kalangannya. Rayi tak dapat menolak permintaan wanita yang telah melahirkannya. Ia sangat takut penyakit jantung yang diderita ibunya kambuh yang akan ia sesali sepanjang hidup. Bagaimana nasib percintaan Rayi dengan Raya? Apakah Rayi bahagia menjalani kehidupan pernikahannya? Akankah Raya mendapat pengganti tuan muda? Kisah fiksi ini sangat seru untuk diikuti. Berlatar budaya Jawa dengan setting Jawa tengah dan pesantren, kisah Rayi dan Raya menjadi sangat menarik untuk disimak. Banyak nilai luhur yang disampaikan. Ajaran gama yang kental akan sangat menambah khazanah wawasan pembaca. Buka gembok, baca ceritanya, lalu vote. Kalian akan mendapatkani kejutan setiap babnya. viewsOngoing Good Novel GN Poetry and all, to inspire and to create, to give people spirit that they love, to give back something they lost and they missing in their live. Keep writing and keep on reading. We are exist for you and your desired to keep writing and reading story. viewsOngoing Pungguk Merindukan Bulan Humairah Samudera Seika dan Kama saling mencintai bahkan sejak pandangan pertama di Real Publishing, tempat mereka bekerja. Sayang, Papa tidak merestui hubungan mereka karena posisi Kama yang dianggap rendah. Seika berkeras dengan cintanya hingga suatu hari, dia keluar dari pekerjaannya sebagai editor di Real Publishing yang notabene milik Papa. Bersama Kama, Seika merintis perusahaan penerbitan sendiri. Semua berjalan lancar, sampai di tahun ke tiga Seikamara Publishing berhasil membuka cabang di beberapa kota besar di Tanah Air. Tentu saja, Seika merahasiakan usahanya dari Papa. Mengapa? Dia ingin Kama menjadi orang berhasil dulu baru kemudian melamarnya. "Kita harus terus bersabar ya, Kama? Kita harus terus berjuang. Pantang menyerah, demi cinta kita." "Ya, Seika. Atas nama cinta, aku nggak akan pernah menyerah. Kita pasti bisa mendapatkan restu Papa. Aku yakin itu." "Ya, Kama. Semoga Tuhan merestui cinta kita, ya?" "Ya, Seika. Jangan pernah lelah untuk melangitkan doa-doa." Sayang, Derya staf keuangan di Real Publishing memergoki usahanya. Tak urung jua, dia melancarkan banyak intrik demi bisa mendapatkan cinta Seika yang selama ini didambakan dalam diam. Jahatnya, Derya melaporkan hubungan Seika dan Kama pada Papa. "Asal kamu tahu saja ya, Seika? Kalau aku nggak bisa mendapatkan kamu, maka tak seorang pun bisa. Tanpa kecuali, termasuk si Supir sialan itu, Kama! Kamu paham?" Apa yang akan terjadi setelah Papa tahu sepak terjang Seika? Siapakah yang akhirnya berhasil mendapatkan cinta Seika, Kama si Baik Hati atau Derya si Jahat? jatuhbangunkejarrestu viewsCompleted Sayasempat ‘tertipu’ demi membaca penggalan dialog di atas yang dituliskan di cover belakang novel terbaru Tere Liye di tahun 2016 ni. Bukan, novel “Tentang Kamu” bukanlah novel romansa, meski penggalan kehidupan romansa sang tokoh menjadi fragmen novel yang manis dikisahkan. September 23, 2022 413 am . 6 min read Sinopsis novel Hujan Bulan Juni Sapardi Djoko Damono ini akan menceritakan seluk beluk tentang novel tersebut secara lengkap. Kamu bisa mengetahui sinopsis, intrinsik, ekstrinsik juga pesan moral yang terkandung di dalam novelnya. Selain itu kamu juga akan mengetahui kekurangan dan juga kelebihan dari novel tersebut. Untuk itu simak terus artikel ini sampai selesai agar kamu tidak ketinggalan informasi mengenai sinopsis novel Hujan Bulan Juni ini. Identitas Novel Hujan Bulan Juni Sapardi Djoko Damono Judul NovelHujan Bulan JuniPenulisSapardi Djoko DamonoJumlah halaman135 halamanUkuran buku14×21 cmPenerbitPT Gramedia Pustaka UtamaKategorinovel fiksiTahun Terbit2013 Sinopsis Novel Hujan Bulan Juni Sapardi Djoko Damono Sinopsis novel hujan Bulan Juni Sapardi Djoko Damono ini mengisahkan tentang kisah percintaan Sarwono pria yang sederhana yang kaku. Dengan gadis cantik blasteran yang bernama Pingkan. Sarwono adalah seorang antropolog dan ia disibukkan dengan pekerjaannya sebagai peneliti. Sarwono mendapatkan tugas dari dosen seniornya. Dan karena interaksi yang cukup lama maka mereka akhirnya saling jatuh cinta. Uniknya cinta mereka dipenuhi dengan obrolan yang remeh dalam setiap kali pertemuan. Dan hal tersebutlah yang membuat suasana menjadi romantis diantara keduanya semakin berkembang. Namun, kisah cinta yang manis ini terhalang oleh sesuatu. Lalu apa sesuatu tersebut? Penasaran? Kamu bisa cari tahu sendiri jawabannya di novel Hujan Bulan Juni sendiri ya. Kelebihan Novel Hujan Bulan Juni Berikut merupakan kelebihan dari novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono, diantaranya adalah Kelebihan pertama dalam novel ini yaitu memiliki konflik yang ini hanya mengisahkan kisah percintaan Sarwono dengan Pingkan. Namun, terdapat kendala yang menghalangi hubungan mereka terutama akibat perbedaan agama dan penulisan yang khas daro Sapardi Djoko Damono ini meski merupakan novel namun ditulis dengan gaya tulisan bercerita seperti sedang menyampaikan puisi. Dan itu kata-kata puitis yang indah dalam narasi kisah cinta dalam novel juga sangat mengapresiasi SDD yang di nilai melakukan riset yang cukup mumpuni untuk menulis novel ini. Padahal penulis sudah lansia namun ia tetap mengahdirkan unsur teknologi dalam cerita ini. Sehingga relevan dengan kisah cinta masa juga memberikan pesan tersirat tentang toleransi beragama dalam sebuah dapat menikmati setiap karakter yang ada di tokoh ini seperti malu tapi mau, sontoloyo. Kadang kala itu membuat pembaca senyum-senyum sendiri. Kekurangan Novel Hujan Bulan Juni Adapaun kekurangan novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono, diantaranya adalah Kekurangan pertama dalam novel ini adalah terletak pada alurnya. Di mana alurnya itu terkesan ceritanya terjadi di waktu saat ini, namun kemudian tiba-tiba ada alur maju dan alur mundur. Dan setelah itu bisa saja melompat ke peristiwa lain yang berhubungan dengan masa depan. Dan ini cukup membingungkan adanya pemahaman tinggi dalam memahami kalimat jadul dan kental adat Jawa. Bagi mereka yang bukan berasal dari turunan Jawa mungkin akan kesulitan dalam memahami kalimat tersebutTidak adanya catatan kaki yang memuat terjemahan Bahasa Jawa tersebut sehingga membuat orang lain susah memahaminya. Unsur Intrinsik Novel Hujan Bulan Juni Berikut merupakan unsur intrinsik novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono, di antaranya adalah 1. Tema Tema novel Hujan Bulan Juni ini menceritakan tentang kisah cinta Sarwono dan Pingkan yang berisi pahit dan manisnya yang terhalang berbagai macam, hal. Seperti perbedaan agama, suku, pertentangan dari keluarga dan hubungan jarak jauh. 2. tokoh dan Penokohan Sarwono, merupakan tokoh utama dalam novel yang merupakan lelaki cerdas, suka menulis puisi dan sangat gadis cantik dan baik dan keturunan blasteran Jerman dan merupakan kakak dari Pingkan dan merupakan sahabat dari tokoh tambahan lainnya dalam novel ini adalah Bu Pelenkahu, Katsuo, Matindas, Pak Hadi dan bu Hadi dan masih banyak lagi lainnya. 3. Alur Alur yang digunakan dalam novel ini adalah menggunakan alur maju dan juga alur mundur. Sehingga dapat di jelaskan bahwa dalam novel ini memiliki alur campuran. 4. Latar Waktu Latar waktu yang digunakan dalam novel Hujan Bulan Juni ini adalah pagi hari, siang hari dan malam hari. 5. Latar Tempat Latar tempat yang digunakan dalam novel ini adalah rumah Suwarno, Rumah Pingkan, Rumah Sakit, Kampus, Kantin, dan lain-lain. 6. Sudut Pandang Sudut pandang yang terdapat dalam novel Hujan Bulan Juni ini menggunakan sudut pandang orang ketiga. 7. Gaya Bahasa Gaya bahasa yang digunakan dalam novel Hujan Bulan Juni ini menggunakan gaya bahasa khas penulis dimana penyampaian ceritanya seperti membacakan puisi. 8. Amanat Amanat yang terkandung dalam novel Hujan Bulan Juni ini adalah bahwa nasib memang di serahkan kepada manusia untuk diperjuangkan. Namun, takdir juga harus di tandatangani di atas materai dan tak boleh di ganggu gugat jika terjadi sesuatu nantinya. Meskipun baik ataupun buruk. Kisah cinta Sarwono dan Pingkan ini mengajarkan kita untuk senantiasa menghargai kepercayaan masing-masing perbedaan yang ada bukan merupakan penghalang. Jadi jangan menilai perbedaan sebagai hal yang buruk. Unsur Ekstrinsik Novel Hujan Bulan Juni Setelah memahami unsur intrinsiknya kita juga perlu mengetahui unsur ekstrinsik dari novel Hujan Bulan Juni, diantaranya adalah 1. Nilai Sosial Nilai sosial yang terkandung dari novel ini adalah sikap Sarwono dan Pingkan yang dekat tidak memandang agama, suku, ataupun penampilan. Tapi mereka dekat kerana cinta dan nyaman. Hal ini mengajarkan kepada kita jangan jadikan sebuah perbedaan menjadi penghalang kamu untuk tidak bersosialisasi dengan baik dengan orang lain apalagi bersikap acuh tak acuh. 2. Nilai Moral Nilai moral yang terkandung dalam novel ini mengajarkan toleransi sebagai umat beragama. Dimana saling menghargai agama masing-masing seperti yang dilakukan oleh Sarwono dan Pingkan. 3. Nilai Agama Sebagai penganut agama yang cukup taat Sarwono mengetahui batasan-batasannya dalam menjalin sebuah hubungan. Meski itu bukan alasan dari mereka berpisah namun yang ia lakukan itu telah benar. Kepercayaan bukan hanya sebuah identitas di KTP saja. Namun, juga harus dengan hati, tindakan, dan perilaku tentunya. Pesan Moral Novel Hujan Bulan Juni Sapardi Djoko Damono Bagian terakhir dari sinopsis novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono ini adalah pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut. Pesan moral yang terkandung dalam novel ini adalah kisah cinta Sarwono dan Pingkan ini mengajarkan kita untuk senantiasa menghargai kepercayaan masing-masing perbedaan yang ada bukan merupakan penghalang. Jadi jangan menilai perbedaan sebagai hal yang buruk. Selain itu novel ini mengajarkan kita untuk bisa menerima takdir. Nasib memang di serahkan kepada manusia untuk diperjuangkan. Namun, takdir juga harus di tandatangani di atas materai dan tak bisa di ganggu gugat jika terjadi sesuatu nantinya. Meskipun baik ataupun buruk. ResensiNovel Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai. Judul buku : Senja, Hujan, Buku yang pertama terbit pada Juni 2015 ini adalah buku nonfiksi kedua dari Boy Candra, bercerita tentang kepahitan-kepahitan yang dialami seseorang yang jatuh cinta. Hujan Bulan Oktober. Selalu ada yang istimewa saat hujan Tak selalu tentangmu, yang dulu
Novel Hujan Bulan Juni karya Romi Satria Wahono adalah cerita yang mengharukan. Novel ini bercerita tentang kisah cinta segitiga antara Tari, Nana, dan Benny. Kehidupan mereka bersama-sama diselimuti oleh hujan bulan Juni, memberikan nuansa dan suasana yang lemah lembut. Dari awal sampai akhir, novel ini akan mengajak pembaca untuk melewati perjalanan cinta yang penuh konflik, patah hati, dan ini diawali dengan kisah Tari yang berusaha melupakan Benny. Tari merupakan seorang mahasiswi berusia 21 tahun yang sedang jatuh cinta pada Benny. Namun karena Benny sudah memiliki pacar, maka Tari harus menyembunyikan perasaannya. Suatu hari, Tari bertemu dengan Nana, teman sahabat kecil Benny. Tari merasa kesal dengan kehadiran Nana karena Nana adalah sosok yang menganggu cinta Tari dengan bertemu dengan Tari, Nana menyadari perasaannya terhadap Benny. Sayangnya, Benny masih menyimpan rahasia besar yang dia sembunyikan dari Tari dan Nana. Sementara itu, Tari juga menyimpan rahasia besar yang dia sembunyikan dari Benny dan Nana. Tari merasa tertekan dan bingung tentang bagaimana menyelesaikan masalah yang yang Menarik dalam Novel Hujan Bulan JuniNovel Hujan Bulan Juni menyajikan konflik yang menarik. Pertama, konflik antara Tari dan Nana. Keduanya bersaing untuk mendapatkan cinta Benny, dan keduanya saling menjauh satu sama lain. Kedua, konflik antara Tari dan Benny. Benny tidak mengetahui perasaan Tari, dan Benny juga menyimpan rahasia besar yang dia sembunyikan dari Tari. Ketiga, konflik antara Benny dan Nana. Nana merasa bahwa Benny tidak memperhatikannya, dan Nana tidak bisa mengatakan perasaannya pada dalam Novel Hujan Bulan JuniNovel Hujan Bulan Juni memiliki beberapa karakter penting yang dapat dikenali. Pertama, Tari. Tari adalah tokoh utama wanita yang berusia 21 tahun. Ia jatuh cinta pada Benny, namun Benny tidak mengetahuinya. Ia juga menyimpan rahasia besar yang dia sembunyikan dari Benny dan Nana. Kedua, Nana. Nana adalah sahabat kecil Benny yang jatuh cinta pada Benny. Ia tidak bisa mengatakan perasaannya pada Benny. Ketiga, Benny. Benny adalah tokoh utama pria yang jatuh cinta pada Tari. Ia menyimpan rahasia besar yang dia sembunyikan dari Tari dan Moral yang Dapat Dipetik dari Novel Hujan Bulan JuniNovel Hujan Bulan Juni mengajarkan beberapa pesan moral. Pertama, jangan pernah berusaha memaksakan cinta. Jangan mencoba untuk mendapatkan seseorang yang tidak mencintai kita, karena hal ini akan menyebabkan rasa sakit yang mendalam. Kedua, jangan pernah menyembunyikan perasaan. Jika kita memiliki perasaan yang kuat, kita harus berani untuk menunjukkan perasaan itu. Ketiga, jangan mengabaikan orang yang ada di sekitar kita. Kita harus menghargai dan menghormati orang-orang di sekitar dan Kekurangan Novel Hujan Bulan JuniNovel Hujan Bulan Juni memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan pertama adalah cerita yang menarik. Novel ini bercerita tentang kisah cinta segitiga yang penuh konflik, patah hati, dan luka. Kelebihan kedua adalah karakter yang kuat. Novel ini memiliki karakter-karakter yang memiliki kepribadian dan motivasi yang kuat. Kekurangan pertama adalah alur cerita yang lambat. Novel ini memiliki alur cerita yang bergerak lambat, dan kadang-kadang membosankan. Kekurangan kedua adalah kurangnya detail. Novel ini kurang memperhatikan detail, sehingga ada beberapa hal yang tidak Hujan Bulan Juni karya Romi Satria Wahono merupakan novel yang mengharukan. Novel ini bercerita tentang kisah cinta segitiga antara Tari, Nana, dan Benny. Novel ini memiliki konflik yang menarik, karakter yang kuat, dan pesan moral yang dapat dipetik. Meskipun memiliki kelebihan dan kekurangan, novel ini sangat layak untuk dibaca.
Hujanmeteor adalah fenomena alam yang terjadi ketika sejumlah meteor terlihat bersinar di langit malam. Hujan meteor tercipta dari sejumlah meteor yang memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan tinggi. Karena ukuran meteor-meteor tidaklah besar menyebabkan meteor hancur ketika memasuki atmosfer bumi sehingga menimbulkan efek seperti hujan.
100% found this document useful 1 vote3K views3 pagesDescriptionResensi ulasan saya mengenai sebuah novel berjudul "Hujan Bulan Juni"Original TitleRESENSI NOVEL HUJAN BULAN JUNICopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote3K views3 pagesResensi Novel Hujan Bulan JuniOriginal TitleRESENSI NOVEL HUJAN BULAN JUNIDescriptionResensi ulasan saya mengenai sebuah novel berjudul "Hujan Bulan Juni"Full descriptionJump to Page You are on page 1of 3Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
ResensiNovel Hujan Bulan Juni. Get link; Facebook; Twitter; Pinterest; Email; Other Apps; April 18, 2018 Hujan Bulan Juni 1. Identitas Novel Judul : Hujan Bulan Juni Penulis : Sapardi Djoko Damono Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit : 2016 Kota Terbit : Jakarta ISBN : -1 2. Profil Penulis Prof.Dr. Sapardi Djoko Ditulis oleh Ridea Nataria di untuk program ResensiPilihan di Twitter bukugpu Hujan Bulan Juni adalah buku pertama dari trilogi “Hujan Bulan Juni” yang terinspirasi dari buku kumpulan sajak dengan judul yang sama karya Sapardi Djoko Damono yang diterbitkan kembali oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2013 silam. Novel ini mengisahkan tentang “hubungan pelik antara perempuan dan laki-laki yang tinggal di sebuah ruangan kedap suara yang bernama kasih sayang.”Aku ingin mencintaimu dengan sederhana/ dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu// Aku ingin mencintaimu dengan sederhana/ dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya puisi yang mungkin terdengar tak asing tersebut adalah bagian dari sajak “Aku Ingin” dalam kumpulan sajak Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono. 21 tahun berselang sejak salah satu karya paling romantis itu, lahirlah sebuah novel berjudul sama. Satu akar, lain pohon. Itu mungkin perumpamaan yang tepat untuk novel ini, terutama jika menimbang judul dan sampulnya yang penyair sekaligus pengarangnya sendiri, lebih suka menyebutnya sebagai proses perpindahan bentuk yang kreatif. Yang terpenting, beliau juga menegaskan masing-masing sebagai karya yang berdiri sendiri. Faktanya, keduanya memiliki keistimewaan berbeda meski membawa pesan yang sama, yakni cinta yang habis-habisan tapi tidak egois. Cinta yang berusaha memberi dan menyokong, bukan menuntut dan kumpulan sajaknya kerap dipandang kental dengan persoalan sentimental, novel Hujan Bulan Juni mengemas aliran emosi bernama cinta menjadi lebih lugas dan nyata. Larik-larik puisi yang menggetarkan hati itu diramu kembali dalam wujud tali kasih dua anak manusia yang terhalang jarak, suku, dan adalah seorang antropolog, Jawa, dan muslim. Pingkan adalah seorang Jawa-Menado dan penganut Katolik yang menekuni bahasa Jepang. Keduanya saling mengasihi dan mendukung. Kadang dengan ungkapan paling sederhana, lain waktu dengan perasaan yang tumpah ruah. Namun rupanya hubungan itu tidak selalu berjalan mulus. Perbedaan latar belakang suku dan agama antara keduanya yang mulai memicu pertentangan keluarga mereka menjadi akar kebimbangan yang menghinggapi hati kedua sejoli tersebut. Masalah pun semakin pelik ketika tiba saatnya mereka dipisahkan jarak karena Pingkan memperoleh kesempatan belajar di luar dari sekedar kisah romansa kebanyakan, Hujan Bulan Juni secara tidak langsung turut menyoroti dan mengkritik isu diskriminasi dalam masyarakat yang bersumber dari perbedaan suku dan agama. Dalam hal ini, novel tersebut menggarisbawahi tentang stigma kesukuan dan keagamaan yang masih begitu kuat di tengah masyarakat Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika. Konflik yang tersirat antara kedua keluarga dalam cerita seolah menegaskan penolakan terhadap kawin campur antara pihak yang berlainan suku dan keyakinan. Sebaliknya, Sapardi mencoba mengajak para pembacanya menyikapi topik serius itu dengan nalar dan kepala dingin, sebagaimana ditunjukkan BatinTerlepas dari segala ekspektasi yang membebaninya, novel Hujan Bulan Juni melenggang di panggung sastra dengan caranya sendiri. Salah satu karakteristik yang membuatnya tampil berbeda dari mayoritas novel kontemporer saat ini adalah penggunaan gaya narasi monolog yang kurang akrab, monolog batin yang juga dikenal sebagai stream of consciousness atau interior monologue merupakan teknik/gaya menulis yang mengusung konsep arus kesadaran di mana para tokoh digambarkan mengungkapkan pikiran dan perasaannya seakan-akan sedang bicara pada dirinya sendiri. Teknik ini mulai dipakai sejak akhir abad ke-19 di antara kalangan sastrawan modern Amerika seperti Henry James, James Joyce, William Faulkner, dan Virginia Woolf. Di tanah air sendiri, salah satu pengarang yang lekat dengan aliran tersebut adalah Putu umum, penggunaan monolog batin dalam sebuah karya sastra mendorong pembaca untuk terus terlibat dalam teks, dan oleh karena itu dapat memperoleh perspektif yang lebih tajam sekaligus realistis. Melalui kalimat-kalimat panjang, pengarang justru melipat baca memperkecil jarak antara pembacanya dengan tokoh-tokoh dalam cerita. Di samping itu, monolog batin juga memungkinkan adanya pemahaman yang lebih komprehensif terhadap tokoh, kejadian, dan gagasan dalam suatu cerita, bahkan latar belakang sebuah karya kasus Hujan Bulan Juni, monolog batin yang merangkai keseluruhan cerita bukan semata dimaksudkan untuk menggelitik rasa ingin tahu. Lebih dari itu, monolog batin menjadi alat sang sastrawan untuk tujuan yang serius seperti menyisipkan kritik kondisi sosial hingga yang dianggap sepele seperti memperkuat satu contoh penggunaan monolog batin yang dianggap paling tidak lumrah’ dalam novel ini adalah untuk menggambarkan pikiran dan perasaan yang terus mengalir. Dalam hal ini, sang pengarang ingin pembacanya menikmati imaji dan persepsi dengan seleluasa mungkin. Oleh karena itu, tidak dijumpai tanda baca di antara kalimatnya seperti yang tampak pada halaman 44-45 buku kali ini mereka menyadari bahwa kasih sayang yang mengungguli segalanya menembus apa pun yang tidak bisa dipahami oleh pengertian pinggir jalan tidak akan bisa dicapai tidak bisa dibincangkan dengan teori metode dan pendekatan apa pun…bahwa kasih sayang ternyata tidak pernah menawarkan kesempatan untuk tanya-jawab yang tak berkesudahan bahwa kasih sayang ternyata sebuah ruang kedap suara yang merayakan senyap sebagai satu-satunya harap…Dengan deskripsi yang terkesan acak dan tak beraturan tersebut, Sapardi justru memperkaya definisi kasih sayang dan memberinya bentuk’. Kasih sayang bukan lagi hanya rasa melainkan menjelma sebagai hal yang dapat dilihat, disentuh, didengar bahkan memiliki dimensi dan dapat bergerak. Kasih sayang menjadi sebuah pengalaman naratif yang anonim namun pada saat yang sama, kolektif. Sayangnya, tidak sedikit pembaca yang memandang janggal penggunaan monolog batin seperti ini. Mereka umumnya mudah kehilangan fokus dan perhatian di antara barisan kalimat yang seperti tak berujung sisi lain, Sapardi juga banyak memposisikan monolog batin sebagai medium untuk mengungkapkan watak para tokohnya secara tidak langsung. Gaya monolog yang dipakai tampak cukup bervariasi antar satu tokoh dengan lainnya. Pergumulan pikiran Sarwono, sang tokoh utama, misalnya selalu cenderung jenaka dan itu medium, dan medium itu dukun, bisiknya berulang kali kepada dirinya sendiri sambil batuk kecil, tanpa curiga bahwa ada orang yang menoleh padanya mendengar suara bisikannya dan mungkin menganggap isi otaknya kurang seperempat. Hujan Bulan Juni, Hal. 4Dalam pemahaman yang serupa, monolog batin juga dimanfaatkan untuk menyiratkan isu sosial yang serius. Melalui opini spontan nan santai yang dilontarkan tokoh Sarwono seputar perbedaan suku dan status, SDD dengan piawai menyampaikan kritiknya terhadap konstruksi sosial yang terbentuk di tengah masyarakat tanah air. Meski tidak menyuarakan kritik sosial politiknya dengan lantang seperti sejumlah karya kontemporer lainnya, toh pada akhirnya novel ini tetap berhasil mempertahankan esensinya untuk membawa isu diskriminasi ke pernah bilang dari mana pun asal usul Ibu terserah, bukan masalah, asal tidak dari Neraka.” Toar diam sejenak menahan tawa. Tampaknya. Sarwono berpikir, ternyata yang bisa melucu bukan hanya orang Jawa yang namanya Basiyo. Orang Menado juga bisa. Ia yakin, selama masih bisa melucu orang berhak menjadi anggota masyarakat terhormat yang disebut intelektual – gerombolan orang cerdas. Hujan Bulan Juni, Hal. 18Terakhir, monolog batin juga berperan sebagai benang merah yang merangkai keseluruhan cerita Hujan Bulan Juni. Kendati tampaknya tidak saling terkait, semua narasi dan obrolan acak yang menghiasi monolog dan dialog para tokohnya membawa satu pesan yang sama yakni kasih sayang. Persoalan Jawa, Manado, liyan, legenda Pingkan dan Matindas, Jakarta hingga ronin dan sakura nyatanya hanya sekelumit subyek yang dipakai untuk menegaskan cinta yang habis-habisan’ antara kedua tokoh utama. Bahkan perkara sikap cengeng dan zadul Sarwono, adalah pernyataan tegas dan gamblang Pingkan yang mencintainya secara utuh termasuk kekurangannya’.Kamu ini cengeng, Sar, jualan gombal.” komentar Pingkan ketika pertama kali membaca sajak itu di sebuah majalah yang dipamerkan Sarwono. Tidak ada, rasanya, ucapan yang lebih disyukurinya. Ia suka dianggap cengeng hanya kalau yang mengucapkannya Pingkan, sebab ya memang cengeng-mau apa lagi. Hujan Bulan Juni, Hal. 11Novel Hujan Bulan Juni bukanlah tentang hujan, apalagi bulan Juni. Sebaliknya, novel ini merupakan penerjemahan puisinya yang termashyur. Rekaman wujud dan imaji kasih sayang dengan kepekaan, kepenuhan, dan kesederhanaan, bukan sebatas pepatah jangan nilai buku dari sampulnya, novel Hujan Bulan Juni adalah kasus ideal yang menggambarkan himbauan jangan nilai buku dari judulnya. Adalah kekecewaan besar bahwa sebagian pembaca mengartikan judulnya mentah-mentah dan berujung menyimpulkan buku ini melenceng dari ekspektasi karena tidak ada hujan dan bulan Juni. Agaknya tidak semua pembaca berhasil menangkap benang merah kuat antara novel yang berjudul serupa dengan puisinya yang termashyur. Apa pun pendapat dan penafsiran yang muncul, pada akhirnya sastra adalah perkara yang sangat subjektif, baik pengarang dan kata, buku yang pernah meraih nominasi Kusala Sastra Khatulistiwa untuk Kategori Prosa ini memang cukup berbeda dari novel pada umumnya. Menghibur dan santai di satu sisi, namun juga menggelitik rasa ingin tahu dan kaya esensi di lain pihak. Puisi yang menjelma menjadi lagu kemudian komik lalu novel dan nantinya film layar itu cinta yang tak hapus oleh hujan tak lekang oleh panas, kata Pingkan kepada dirinya sendiri sambil mengingat-ingat wajah Sarwono ketika melambaikan tangan dari balik klise yang bersikeras untuk menjelma kembali ke habitatnya yang purba sebagai larik puisi. Pingkan selalu menarik napas dalam-dalam setiap kali mengucapkan itu diam-diam sambil menambahkan, Jakarta itu kasih sayang. Hujan Bulan Juni, Hal. 125
ResensiNovel Tere Liye, Bumi Tria TR Minggu, 02 Juni 2019 Fiksi Sinopsis Bumi karya Tere Liye . Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh. Aku anak perempuan seperti kalian, adik-adik kalian, tetangga kalian. Ketika blogpost ini saya publikasikan, udah ada Matahari, Bulan, Bintang, Komet, serta Ceros dan Batozar. Saranku sih bacanya
Resensi Novel Hujan Bulan Juni. Cover novel hujan bulan juni gambar Saya menemukan buku setebal 120 halaman, saya tertarik ketika sekilas membaca judulnya “hujan bulan juni”, ya mungkin karena bertepatan hari ini adalah bulan Novel Hujan Bulan Juni Pdf from ini memiliki sampul tetesan air dan daun kering yang sedang jatuh, sepertinya penulis ingin mengungkapkan beberapa sesuatu yang menarik hati. Namun hubungan mereka belum sampai ke jenjang pernikahan kerana perbedaan diantara mereka terutama dalam hal agama. Oleh karena itu, melalui resensi novel hujan bulan juni ini kita akan mengupas beberapa kelebihan dan kekurangannya, yaituInfo Jual Novel Hujan Bulan ± Mulai Rp Murah Dari Beragam Toko itu dibuktikan bahwa cerita yang disuguhkan dapat mengoyak perasaan bagi pembacanya. Oleh karena itu, melalui resensi novel hujan bulan juni ini kita akan mengupas beberapa kelebihan dan kekurangannya, yaitu Terdapat beberapa kelebihan dari novel berjudul hujan bulan juni, yaitu mempunyai sampul yang elegan dan menarik dengan efek tulisan basah seperti terkena tetesan air Pasti Datang, Tanpa Payah terus menunggumu memutar badan dan melempar senyum kepadaku. Novel hujan bulan juni berisi tentang kisah percintaan sarwono dan pingkan, berisi manis pahitnya hubungan keduanya. Pada resensi kali ini, saya akan membahas novel hujan bulan juni oleh sapardi djoko Ternyata Setela Membaca Saya Semakin Jatuh mungkin seseorang memiliki keinginan untuk mengurai kembali benang yang tak terkirakan jumlahnya dalam selembar sapu tangan yang telah ditentunnya sendiri. Kau terpencil dalam diriku novel. Bulan yang mengingatkan saya pada enam yang cukup saya Gramedia Pustaka Utama TebalNovel yang berjudul hujan bulan juni yang merupakan karya sapardi djoko damono ini menceritakan kisah cinta dua dosen muda yaitu sarwono dan pingkan. Cover novel hujan bulan juni gambar Novel hujan bulan juni, merupakan sebuah buku karangan sapardi djoko damono, yang telah terbit tahun 2015 oleh penerbit gramedia pusaka utama, serta telah dicetak ulang beberapa Ini Memiliki Sampul Tetesan Air Dan Daun Kering Yang Sedang Jatuh, Sepertinya Penulis Ingin Mengungkapkan Beberapa Sesuatu Yang Menarik hujan bulan juni, merupakan sebuah buku karangan sapardi djoko damono, yang telah terbit tahun 2015 oleh penerbit gramedia pusaka utama, serta telah dicetak ulang beberapa kali. Puisi hujan bulan juni karya sapardi djoko damono memiliki amanat tentang ketabahan, kearifan, dan kebijaksanaa yang harus dimiliki seseorang dalam keadaa berat sekalipun. Novel hujan bulan juni berisi tentang kisah percintaan sarwono dan pingkan, berisi manis pahitnya hubungan keduanya. 1Zskx.
  • ulzczc4qoz.pages.dev/78
  • ulzczc4qoz.pages.dev/132
  • ulzczc4qoz.pages.dev/383
  • ulzczc4qoz.pages.dev/97
  • ulzczc4qoz.pages.dev/25
  • ulzczc4qoz.pages.dev/314
  • ulzczc4qoz.pages.dev/388
  • ulzczc4qoz.pages.dev/43
  • ulzczc4qoz.pages.dev/63
  • resensi novel hujan bulan juni